Langsung ke konten utama

Tergerus Kemajuan Teknologi, Moralitas Hilang


Saya teringat saat masih berada dalam usia bermain dulu, dimana saat akan memulai permainan tradisional hampir selalu mengawali dengan “HOM PIMPA ALAIHOM GAMBRENG”. Tak jarang saya dan teman – teman saat itu bermain berlari – larian dibawah terik matahari, berteriak – teriak, kejar – kejaran, atau pun lompat – lompatan. Bermain permainan gobak sodor, lompat tali, petak umpet, bentengan, dan sebagainya. Tak jarang orang – orang dewasa yang sekedar lewat atau menonton melerai kami jika ada yang bertengkar tentang sesuatu, tetapi setelah itu akan melanjutkan permainan itu.
Dewasa ini, permainan tradisional tidak banyak dikenali oleh anak – anak zaman sekarang, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Sehingga membuat permainan tradisional tergesarkan dengan adanya permainan – permainan modern seperti playstation, nintendo, tablet, dan lain sebagainya. Padahal permainan – permainan tersebut monoton dan menjenuhkan. Padahal permainan itu tidak menghasilkan manfaat bagi tubuh. Karena hanya menggerakkan mata dan tangan saja, tidak menggerakkan anggota tubuh secara keseluruhan.
Lain dengan permainan tradisional seperti petak umpet, lompat tali, gobak sodor dan lainnya yang menggerakkan semua anggota tubuh. Sehingga badan menjadi kuat dan sehat. Selain menyehatkan, permainan tradisional juga dapat membentuk kecerdasan dalam aspek kognitif maupun emosional. Permainan tradisional yang beraneka ragam ini harus dilestarikan dan di jaga.
Namun, kenyataannya orang tua saat ini sering lalai untuk mengajarkan permainan tradisional dan lebih mengenalkan gadget yang membuat anak merasa ketagihan. Maka dari itu penting juga bagi orang tua untuk mengenalkan dan mengajarkan permainan tradisional kepada anak – anak serta menjelaskan tentang manfaat yang didapatkan dari permainan tersebut.
Permainan tradisional secara langsung atau tidak, akan menciptakan kepekaan terhadap lingkungan dan kreativitas. Pertama, permainan tradisional cenderung menggunakan dan memanfaatkan alat atau fasilitas di lingkungan sekitar tanpa harus membelinya. Kedua, permainan tradisional dominan melibatkan anak atau pemain yang banyak, sehingga timbul adanya kerjasama dalam satu tim atau regu dan mengajarkan anak untuk bersosialisasi. Ketiga, permainan tradisional memiliki nilai dan pesan moral tertentu seperti nilai kebersamaan, kejujuran, tanggung jawab, sikap lapang dada (kalau kalah), dorongan berprestasi, dan taat pada aturan.
Akibat permainan – permainan modern yang menggunakan gadget mengakibatkan hilangnya moral, seperti hilangnya sikap tolong menolong dan bekerjasama dengan teman satu tim atau regu karena permainan yang ada pada gadget bersifat individu atau dimainkan sendiri tidak beregu, tidak adanya tanggung jawab, sikap lapang dada pun juga hilang karena anak kurang bisa mengontrol emosinya sehingga saat dia kalah akan emosi atau marah.
Setiap permainan tradisional mempunyai manfaat tersendiri untuk perkembangan kecerdasan anak. Hal ini sangat berbeda dengan permainan modern yang berkembang pada saat ini. Ada pun pesan moral yang didapatkan seperti berbagi kepada semua teman, harus bersikap sportif terhadap setiap permainan yang dilakukan, harus bersikap kreatif terhadap hal – hal disekelilingnya, harus dapat menyingkirkan ego dari dirinya dan mau bekerjasama dengan teman – teman satu timnya, serta tidak memilih – milih teman yang berada dalam satu timnya.
Anak – anak zaman sekarang terutama yang tinggal di daerah perkotaan cenderung lebih individual dan lebih mementingkan ego nya sendiri. Kurang adanya sikap tolong menolong dan lebih bersikap layaknya orang dewasa yang sudah memiliki kepentingan masing – masing. Maka pentingnya orang tua dan guru untuk mengenalkan dan mengajak anak – anak untuk bermain permainan tradisional yang memiliki berbagai manfaat.
Saya pun akhirnya ikut khawatir dengan melihat anak – anak zaman sekarang yang lebih menyukai permainan modern, apa jangan – jangan permainan tradisional akan hilang dan lenyap dimakan oleh kemajuan teknologi. Mungkin hilangnya permainan tradisional yang sangat menyenangkan sekaligus dapat menyehatkan tubuh itu memiliki penyebab seperti arus globalisasi dan perkembangan teknologi melahirkan dan menyuguhkan permainan elektronik yang dianggap lebih menarik, tidak adanya pengenalan dan pengetahuan dari orang tua tentang permainan tradisional, berbagai fasilitas yang lebih menyenangkan dan lebih praktis, dan bisa jadi juga karena tidak tersedianya lagi lahan untuk bermain.
Maka dari itu diperlukan upaya pelestarian agar permainan tradisional tidak mengalami kepunahan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengenalkan permainan tradisional dan mengajak anak – anak bermain dengan permainan tradisional tersebut, diadakannya lomba yang mengangkat permainan tradisional sebagai temanya, diadakannya seminar untuk para guru dan orang tua tentang pengenalan permainan tradisional kepada anak – anak.
Memang boleh memainkan permainan modern yang ada pada gadget, agar anak juga dapat merasakan kemajuan teknologi, tetapi baiknya agar diberi batasan memainkan permainan modern pada gadget agar tidak timbul kecanduan, dan yang penting jangan melupakan permainan tradisional. Agar moral – moral tidak hilang dan budaya itu dapat tetap terjaga dan lestari.
Sebagaimana kita ketahui Indonesia mempunyai banyak sekali permainan tradisional, di setiap daerah pasti memiliki permainan tradisional yang memiliki ciri khas sendiri. Begitu banyaknya permainan tradisional dan begitu banyaknya manfaat uang dapat diperoleh dari permainan – permainan tersebut, maka akan sangat disayangkan jila permainan tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang rakyat Indonesia itu hilang dimakan oleh zaman dan akan sangat disayangkan apabila permainan tradisional yang merupakan salah satu ciri khas Bangsa Indonesia tersebut di klaim oleh bangsa lain sebagai permainan tradisional mereka. Jangan sampai bangsa kita kecolongan lagi.
Maka dari itu sebagai rakyat Indonesia kita harus menjaga dan melestarikan salah satu budaya Indonesia yaitu permainan – permainan tradisional Indonesia agar permainan ini tetap dapat dikenal dan dimainkan oleh anak – anak Indonesia dan agar tidak hilang termakan oleh zaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asisten Icip - icip yang Doyan Icip - icip ke Gartenhaus Co - Working Space

Assalamualaikum... udah lama banget nih gak posting apapun di blog ini. Dikarenakan lagi gak ada ide untuk nulis, sibuk dengan perkuliahan, dan yang paling menonjol sih kayaknya karena lagi males mau nulis di blog. Okay, langsung aja deh ya.. Cerita dikit ya, ini pertama kalinya aku jadi asisten praktikum semenjak aku kuliah, hehe. Dari awal sih kepingin jadi asisten praktikum, tapi mesti keduluan sama pikiran yang males karena bakal makin padet jadwalnya. Nah sekarang jadi asisten karena emang suka sama mata kuliah ini sih, trus karena aku udah semester 7(udah tua-_-) jadi buat ngisi waktu juga kan, selain itu karena aku suka icip - icip wkwk. (3/10) Untuk pertama kalinya kita, kita kumpul perdana nih untuk ngebahas langkah selanjutnya bakal mau ngapain aja. Kita memutuskan untuk kumpul perdana di Gartenhaus Co - Working yang bertempatkan di Jl. Kenanga Indah No 1 Malang. Tempat ini bukan kafe loh, meski awalnya aku juga ngira ini kafe. Ini tuh Co - working space. Jadi kal
Ada rindu yang menggores hingga palung terdalam setiap sukma Ada memori yang menjelma tanya dalam benak Namun, tak jua bisa menjawab Entah siapa yang harus memulai Entah siapa yang mestinya menanti Takdir mungkin sedang ingin berjenaka Dipertemukannya dua jiwa yang telah hilang Hingga kemudian merasa utuh kembali Namun, tak untuk selamanya Bahkan tidak lebih lama dari kata 'sementara' Kini yang tersisa hanya harap Yang mungkin dengan mudah dapat menguap Dan yang tersisa kini hanyalah yakin Yang mungkin sewaktu - waktu akan melebur dengan mudahnya RINDU BERUJUNG TEMU, NAMUN RINDU TAK AKAN USAI HANYA DENGAN PERTEMUAN

Candu tuk menunggu

Menunggu, adalah sebuah ketidakpastian, yang malah dicandu banyak orang Di setiap senja yang pekat, aku selalu menantimu kembali Walau mungkin hanya tuk singgah, setidaknya kamu berbalik dan melihat kearahku Sekali lagi I miss you I love you - ahd-