Langsung ke konten utama

kehilangan sahabat

untaian katamu ternyata palsu
janji manis itu menjadi pahit

tahukah kau sobat?
bahwa luka yang menyobek hatimu
ternyata kini kurasakan juga
darah menetes dari luka itu
air mata pun mengalir di pipiku

dulu secercah tawamu yang indah
selalu membuatku tertawa
tapi kini semua tlah berubah
bukan lagi tawa yang kau berikan

karena sahabat
kau khianati aku
dan kau cemari ikatan kita
dengan mudah melepas jariku
padahal kau tahu
aku tak mampu tanpa kau di sampingku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asisten Icip - icip yang Doyan Icip - icip ke Gartenhaus Co - Working Space

Assalamualaikum... udah lama banget nih gak posting apapun di blog ini. Dikarenakan lagi gak ada ide untuk nulis, sibuk dengan perkuliahan, dan yang paling menonjol sih kayaknya karena lagi males mau nulis di blog. Okay, langsung aja deh ya.. Cerita dikit ya, ini pertama kalinya aku jadi asisten praktikum semenjak aku kuliah, hehe. Dari awal sih kepingin jadi asisten praktikum, tapi mesti keduluan sama pikiran yang males karena bakal makin padet jadwalnya. Nah sekarang jadi asisten karena emang suka sama mata kuliah ini sih, trus karena aku udah semester 7(udah tua-_-) jadi buat ngisi waktu juga kan, selain itu karena aku suka icip - icip wkwk. (3/10) Untuk pertama kalinya kita, kita kumpul perdana nih untuk ngebahas langkah selanjutnya bakal mau ngapain aja. Kita memutuskan untuk kumpul perdana di Gartenhaus Co - Working yang bertempatkan di Jl. Kenanga Indah No 1 Malang. Tempat ini bukan kafe loh, meski awalnya aku juga ngira ini kafe. Ini tuh Co - working space. Jadi kal...
Ada rindu yang menggores hingga palung terdalam setiap sukma Ada memori yang menjelma tanya dalam benak Namun, tak jua bisa menjawab Entah siapa yang harus memulai Entah siapa yang mestinya menanti Takdir mungkin sedang ingin berjenaka Dipertemukannya dua jiwa yang telah hilang Hingga kemudian merasa utuh kembali Namun, tak untuk selamanya Bahkan tidak lebih lama dari kata 'sementara' Kini yang tersisa hanya harap Yang mungkin dengan mudah dapat menguap Dan yang tersisa kini hanyalah yakin Yang mungkin sewaktu - waktu akan melebur dengan mudahnya RINDU BERUJUNG TEMU, NAMUN RINDU TAK AKAN USAI HANYA DENGAN PERTEMUAN
Aku rindu tuk bertukar isi kepala denganmu Berbincang, seperti biasa Like bestfriend, not a lover Namun aku hanya hampa dimatamu yang kau acuhkan begitu saja Hanya ingin mengingatkan, kita pernah menjadi dua yang saling menyayangi (: - ahd-